Sabtu, 09 Agustus 2014

Malam Pertama


Malam Pertama


Satu hal sebagai bahan renungan kita…
Tuk merenungkan indahnya malam pertama
Tapi bukan malam penuh kenikmatan duniawiyah semata
Bukan malam pertama masuk ke peraduan Adam dan Hawa
Justru malam pertama ‘perkawinan’ kita dengan Sang Maut
Sebuah malam yang meninggalkan isak tangis sanak saudara
Hari itu…mempelai sangat dimanjakan

Rahasia Jari tangan



Rahasia Jari tangan


Bissmillahirrahmanirrahiiim

Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; dan berkatalah kepada Kami tangan mereka dan memberi kesaksian kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka usahakan. (QS. 36. Yaasin: 65)

Di antara ni'mat Allah yang besar kepada manusia adalah diberikannya tangan dan kaki yang sangat besar manfaat kegunaannya. Di ujung tangan itu ada jari jemari yang memiliki banyak sekali fungsi dan kegunaan. Selain untuk mengambil, meletakkan atau membawa sesuatu bersama telapak tangan jari jemari dapat mengepal, memijit, menggosok, memukul, menonjok, menjitak, memilin, memelintir, meremas, membelai, menusuk, mencengkeram, dan lain-lain.

Jari-jemari tangan kita kiri kanan masing-masing terdiri dari 5 sehingga semuanya ada 10 dan masing-masing memiliki 4 ruas (kecuali jempol = 3 ruas) sehingga jumlah keseluruhannya 38 ruas.

Di manakah kedamaian itu berada ?



Di manakah kedamaian itu berada ?

Ada seorang raja yang akan memberikan hadiah pada seniman yang dapat membuat suatu lukisan terbaik tentang kedamaian. Banyak seniman yang mencoba. Raja melihat semua lukisan itu. Tetapi hanya ada dua yang ia suka, dan ia harus memilih salah satu di antaranya.

Salah satu lukisan menggambarkan danau yang tenang. Danau itu bagaikan cermin yang sempurna bagi gunung-gunung yang menjulang tinggi di sekelilingnya. Di atasnya langit biru dengan awan di sana-sini. Semua orang yang melihatnya akan berpendapat itulah lukisan yang sempurna tentang kedamaian.

Perempuan dengan Hati Seluas Samudera


Perempuan dengan Hati Seluas Samudera



Perempuan itu sama sekali tidak berbeda dari perempuan lain. Ia hanya seorang anak bungsu dari keluarga yang sederhana. Sejak kecil, seringkali ia harus bekerja keras dan terkadang mendapat perlakuan

tidak enak dari saudara-saudaranya. Pendidikannyapun tidak terlalu tinggi. Meski sempat mengecap bangku SMA, tapi ia tidak sampai menamatkannya.

Seorang laki-laki baik melamarnya ketika usianya 22 tahun. Ia pun setuju ketika harus pindah dan meninggalkan kota kelahirannya mengikuti suami yang bekerja di kota lain. Perjalanan waktu mengajarkannya untuk bisa menjalankan peran sosial dengan sangat baik. Jika di awal-awal pernikahan ia sering menangis karena jauh dari keluarganya, pada tahun-tahun berikutnya ia sudah terampil merawat rumah, berbelanja ke pasar, mengasuh anak, dan lain sebagainya.

Posted on by Unknown | 1 comment

86400


86400


 Mungkin sahabat akan bertanya-tanya kenapa ana memberi judul note ini dengan 86400,
Misalnya orang tua kita memberi uang sebesar Rp 86.400 (tidak kurang tidak lebih) kepada kita untuk digunakan dalam satu hari dan harus dihabiskan dalam hari itu juga, apa yang akan kita lakukan?
Kita pasti akan memikirkan cara yang paling efektif, efisien, menguntungkan dan berguna untuk menghabiskan uang tersebut tanpa sisa bukan? Buat yang rajin menabung (ehm.. ehm… jadi malu ^-^)

Tempayan retak



Tempayan retak


Seorang tukang air memiliki dua tempayan besar, masing-masing bergantung pada kedua ujung sebuah pikulan, yang dibawa menyilang pada bahunya. Satu dari tempayan itu retak, yang satunya tidak. Tempayan yang tidak retak selalu dapat membawa air penuh dari mata air ke rumah majikannya, sedang tempayan retak itu hanya dapat membawa air setengah penuh. Selama dua tahun, hal ini terjadi setiap hari. Si tempayan yang tidak retak merasa bangga akan prestasinya, karena dapat menunaikan tugasnya dengan sempurna. Namun si tempayan retak merasa malu sekali akan ketidaksempurnaannya dan merasa sedih sebab ia hanya dapat memberikan setengah dari yang seharusnya dapat diberikannnya.

Tertekan oleh kegagalan ini, tempayan retak itu berkata kepada si tukang air, "Saya sungguh malu pada diri saya sendiri, dan saya ingin mohon maaf kepadamu."

"Kenapa?" tanya si tukang air, "Kenapa kamu merasa malu?"

Kisah Sepotong kain putih



Kisah Sepotong kain putih

Hari ini ada ribuan gulung kain, di perjual belikan di pasar pasar di kota ini,

Hari ini ada sedemikian banyak kain putih, yang sedang di beli, di ukur atau di potong,

Hari ini ada sedemikian banyak kain putih yang siap di gunakan sebagai kain kafan,

Hari ini ada sedemikian banyak kain kafan yang seolah bertanya untuk siapa ia akan di beli.

Esok hari siapa gerangan pembeli berikutnya,

Bisa jadi kain putih itu akan di beli orang yang tidak kita kenal,

Kamis, 07 Agustus 2014

Ada Yang Memperhatikan Kita



Ada Yang Memperhatikan Kita


Seluruh penumpang di dalam bus merasa simpati melihat seorang wanita muda dg tongkatnya meraba-raba menaiki tangga bus. Dg tangannya yg lain dia meraba posisi di mana sopir berada, dan membayar ongkos bus. Lalu berjalan ke dalam bus mencari-cari bangku yg kosong dg tangannya. Setelah yakin bangku yg dirabanya kosong, dia duduk. Meletakkan tasnya di atas pangkuan, dan satu tangannya masih memegang tongkat.

Satu tahun sudah, Yasmin, wanita muda itu, mengalami buta. Suatu kecelakaan telah berlaku atasnya, dan menghilangkan penglihatannya untuk selama-lamanya. Dunia tiba-tiba saja menjadi gelap dan segala harapan dan cita-cita menjadi sirna. Dia adalah wanita yg penuh dg ambisi menaklukan dunia, aktif di segala perkumpulan, baik di sekolah, rumah maupun di linkungannya.

Tiba-tiba saja semuanya sirna, begitu kecelakaan itu dialaminya. Kegelapan, frustrasi, dan rendah diri tiba-tiba saja menyelimuti jiwanya. Hilang sudah masa depan yg selama ini dicita-citakan. Merasa tak berguna dan tak ada seorangpun yg sanggup menolongnya selalu membisiki hatinya. "Bagaimana ini bisa terjadi padaku?" dia menangis. Hatinya protes, diliputi kemarahan dan putus asa. Tapi, tak peduli sebanyak apa pun dia mengeluh dan menangis, sebanyak apa pun dia protes, sebanyak apapun dia berdo'a dan memohon, dia harus tahu, penglihatannya tak akan kembali.

Hidayah dari seorang bocah.



Hidayah dari seorang bocah.


Dahulu pernah ada seseorang yang sangat memusuhi agama islam. Ia memiliki tiga pertanyaan masyhur yang tak seorang pun dapat menjawabnya. Waktu itu tak ada seorang ulama pun di Baghdad yang bias menjawabnya. Karenanya ia menertawakan Islam di depan umum. Ia terus mencemohkan Islam dan Kaum Muslimin.

Suatu hari datanglah seorang bocah yang baru berumur 10 tahun. Ia mendengar orang itu berteriak-teriak mencaci maki kaum muslimin di jalanan. Orang itu menantang orang-orang secara terbuka untuk menjawab tiga pertanyaannya. Bocah itu berdiri tenang dan menyimak. Kemudian ia memutuskan akan menantang orang itu.

Ia lalu menghampiri orang itu dan berkata “ Aku terima tantanganmu”.

Aku Tidak Lebih Dulu ke Surga


Aku Tidak Lebih Dulu ke Surga

Baca dan Renungkan.

Aku tidak tahu di mana berada, Meski sekian banyak manusia berada di sekelilingku, namun aku masih tetap merasa sendiri dan ketakutan. Aku masih bertanya dan terus bertanya, tempat apa ini ? dan buat apa semua manusia di kumpulkan. Mungkinkah, ah.. aku tidak mau mengira-ngira .

Rasa takutku semakin menjadi-jadi, tatkala seseorang yang tidak pernah ku kenal sebelumnya mendekati dan menjawab pertanyaan hatiku. “Inilah yang disebut Padang Mahsyar,” suaranya begitu menggetarkan jiwaku. “Bagaimana ia bisa tahu pertanyaan hatiku,” batinku. Aku menggigil, tubuhku terasa lemas, mataku tegang mencari perlindungan dari seseorang yang ku kenal.

Jangan Pernah Meremehkan Anjuran Untuk mematikan Lampu Saat Tidur.


Assalamu’alaikum para sahabatku.

Afwan lama ga bisa posting note soalnya lagi sibuk-sibuknya dengan pekerjaan.

Ech, sahabat pernah dengar lagunya Bang Eross vokalis Sheila On7 feat Tasya, yang judul lagunya Jangan takut gelap. Begini kira-kira liriknya.


Jangan Takut Gelap

Eross Feat Tasya
 


Hai kawan, jangan takut jangan resah.

Bila lampu kamar mulai dipadamkan.

Kukan s'lalu menyanyikan lagu ini. Hingga nanti kau tidur bers'limut mimpi.

Jangan lupa esok kita punya janji.

S'makin cepat kita tidur, s'makin cepat kita bertemu kembali.

Reff : Berdoalah sebelum kita tidur,

jangan lupa cuci kaki tanganmu. Jangan lupa doakan mama papa kita.

( Reff 2X )

Jangan takut akan gelap.

Kar'na gelap melindungi diri kita, dari kelelahan.....

Back to Reff

(Hehe, nostalgia dikit yach)

Nah, lirik yang paling menarik itu ada di bagian

“Jangan takut akan gelap.

Kar'na gelap melindungi diri kita, dari kelelahan”


Nah, terus apa hubungannya dengan note yang akan saya buat kali ini.

Surat untuk jodohku



Surat untuk jodohku

Aku ingin mengenalmu dengan sempurna

Tanpa penjajakan yang saat ini sedang marak orang lain lakukan. Cukuplah aku mengenalmu melalui murabbi, keluarga, ataupun lingkungan dakwah yang kita lalui bersama. Sejatinya aku tak akan pernah bisa mengenalmu, karena pernikahan adalah proses pengenalan yang berkesinambungan. Pernikahan bukanlah akhir tujuan perkenalan, namun awal sesungguhnya dari perkenalan. Aku memang tak mengenalmu, namun aku akan berusaha mengenalmu semampuku, setelah kita telah dinyatakan halal untuk saling mengenal.

Gusti Tuhan ora sare


"Gusti Tuhan ora sare" = Tuhan Tidak Pernah Tidur


Malam telah larut saat saya meninggalkan kantor. Telah lewat pukul 11 malam. Pekerjaan yang menumpuk, membuat saya harus pulang selarut ini.

Ah, hari yang menjemukan saat itu. Terlebih, setelah beberapa saat berjalan, warna langit tampak memerah. Rintik hujan mulai turun. Lengkap sudah, badan yang lelah ditambah dengan "acara" kehujanan.

Setengah berlari saya mencari tempat berlindung. Untunglah, penjual nasi goreng yang mangkal di pojok jalan, mempunyai tenda sederhana. Lumayan, pikir saya. Segera saya berteduh, menjumpai bapak penjual yang sendirian, ditemani rokok dan lampu petromak yang masih menyala.

Dia menyilahkan saya duduk.

Posted on by Unknown | 1 comment

TOLONGLAH DIRI ANDA SENDIRI



TOLONGLAH DIRI ANDA SENDIRI

Seorang pemuda miskin yang lapar duduk santai di atas sebuah jembatan, mengamati sekelompok nelayan. Ketika melihat keranjang yang berisi ikan-ikan hasil tangkapan, pria itu bergumam, "Ah, seandainya saya memiliki ikan sebanyak itu, hidup saya tidak akan seperti ini. Saya akan menjualnya untuk membeli pakaian dan makanan." "Saya akan memberikan sejumlah ikan kepada Anda bila Anda mau sedikit membantu saya," kata salah seorang nelayan itu.
"Tentu."
"Tolong jaga tali pancingan ini sebentar. Ada keperluan yang harus saya bereskan di ujung jalan sana," lanjut nelayan itu.

Senin, 04 Agustus 2014

Untuk Jodohku



Untuk Jodohku


Apa kabar jodohku? Baik-baik saja kan? Berat rasanya kantung mataku tertutup. Bagaimana dengan kamu? Apa kamu selalu terbangun disepertiga malam terakhirmu? Dan apakah mulutmu terus menerus berdzikir dimalam itu?


Jujur aku rindu kamu....jodohku...,,
Tapi saat ini belum saatnya untuk kita bertemu, bukannya aku tak mau. Tapi memang karena perjalanan kita masih panjang. Dan masih banyak kewajiban yang harus kita penuhi. Terkadang aku berfikir, apa nanti saat subuh tiba kau akan membangunkanku? Mengajakku bertafakur dan bersujud kepada-Nya bersama-sama?


Berat hati ini menantimu, gelisah pula hati ini memikirkanmu. Apa kau selalu menghiasi langkahmu dengan kebaikan-kebaikan? Dan apakah nanti saat Dzuhur tiba, kau akan meninggalkan kesibukanmu sementara, untuk menghadap-Nya?

Yang Kusyukuri Dari Sakit Ini



Yang Kusyukuri Dari Sakit Ini


Lelaki itu, entahlah. Sepertinya sudah ditakdirkan menjadi tempat bersarang bagi bermacam penyakit. Renta, lapuk, kuyu. Padahal usianya belum lagi genap empat puluh. Tapi satu yang saya lihat indah padanya: pancaran kehidupan.

Lelaki ini, saya pikir, adakah yang bisa dinikmatinya dari hidup? Mungkin tak ada. Diabetes membuat ia harus mengonsumsi makanan-makanan berkadar gula rendah dan minum air putih. Sementara hipertensinya membuat ia tak boleh menyentuh makanan-makanan seperti daging, telur, bahkan konsumsi garam pun dibatasi. Padahal... apa nikmat makanan tanpa garam? Tak ada makanan ‘lezat, yang bisa ia nikmati, pun dengan minuman manis. Penyakit telah menceraikannya dari rasa yang menjadi simbol bagi nikmat yang Allah percikkan ke dunia.

Warna Persahabatan.


Warna Persahabatan.

Di suatu masa warna-warna dunia mulai bertengkar.
Semua menganggap dirinyalah yang terbaik, yang paling penting, yang paling bermanfaat dan yang paling disukai.

HIJAU berkata: "Jelas akulah yang terpenting. Aku adalah pertanda kehidupan dan harapan. Aku dipilih untuk mewarnai rerumputan, pepohonan dan dedaunan. Tanpa aku, semua hewan akan mati.
Lihatlah ke pedesaan, aku adalah warna mayoritas."

BIRU menginterupsi: "Kamu hanya berpikir tentang bumi, pertimbangkanlah langit dan samudra luas. Airlah yang menjadi dasar kehidupan dan awan mengambil kekuatan dari kedalaman lautan. Langit memberikan ruang, kedamaian dan ketenangan.
Tanpa kedamaian, kamu semua tidak akan menjadi apa-apa."

Jumat, 01 Agustus 2014

Doa dan Harapan di seperempat abad usiaku.

Bismillahirrohmanirrahim.

Terlantun sholawat dan salam kepada junjunganku nabi Muhammad Rasulullah Sallallahu Alaihi Wassalam.
Allahumma sholli wassalim alaih...

Doa dan Harapan.

Hari Ini.

Aku akan memulainya dengan ucapan syukur dan senyuman bukan kritikan.
Akan kuhargai setiap detik, menit dan jam, karena tak sedetik pun dapat ditarik kembali.
Hari ini tidak akan kusia-siakan, seperti waktu lalu yang terbuang percuma.
Hari ini takkan kuisi dengan kecemasan tentang apa yang akan terjadi esok.
Akan kupakai waktuku untuk membuat sesuatu yang kuidamkan terjadi.
Hari ini aku akan belajar lagi, untuk merubah diri sendiri.
Hari ini akan kuisi dengan karya. Kutinggalkan angan-angan, yang selalu mengatakan:
"Aku akan melakukan sesuatu jika keadaan berubah."
Jikalau keadaan tetap sama saja, dengan kemurahan-Nya aku tetap akan sukses dengan apa yang ada padaku.
Hari ini aku akan berhenti berkata:
"Aku tidak punya waktu"
Free money making opportunity. Join Cashfiesta.com and earn cash.