Rabu, 23 Oktober 2013

Aku dan Ibundaku

AKU DAN IBUNDAKU
Aku masih termenung terduduk menyendiri. Aku masih memikirkan perkataan ibundaku malam tadi. Entah kenapa,  aku merasa di tegur cukup  keras oleh beliau.  Tapi, aku merasa teguran beliau ada benarnya juga.  Malam  tadi, aku terlalu sibuk  bekerja.  Aku lupa dengan waktu istirahat, karena aku berpikir karena malam ini adalah malam  minggu. Mungkin bagi sebagian  orang, malam minggu adalah malam  yang indah, di mana malam  tersebut mereka bisa berkumpul dengan teman-teman mereka,  pacar, atau pun menghadiri  pesta perayaan, pokoknya malam minggu adalah moment yang tepat bagi mereka  untuk bersantai.
Tidak terkecuali bagiku, bagiku malam  ini sama  seperti malam-malam sebelumnya. Yah,  mungkin  aku memang seorang tipe pekerja keras.  Bagiku dengan adanya pekerjaan  tidak akan bisa membuatku bersantai, aku memang tidak suka dengan pekerjaan yang menumpuk-numpuk. Bagiku semakin cepat pekerjaan itu selesai,  maka semakin tenang perasaanku. Semakin menumpuknya pekerjaan  bagiku  itu  menjadi beban tersendiri dalam  pikiranku.
Sesekali aku masuk ke belakang  mengambil minuman dingin, mataku memandang ke dalam kamar.  Aku melihat ibundaku  sedang khusyuk nya dalam  beribadah bermunajat kepada Allah,  itulah aktifitas yang selalu beliau laksanakan setiap malam.  Setiap malam beliau bangun untuk melaksanakan shalatul lail.  Berbeda sekali denganku, akhir-akhir ini aku lebih sibuk dengan pekerjaanku.  Ternyata benar kata sahabatku, kalau kita sudah terjun jauh kedunia kerja maka akan lebih banyak waktu kita tersita untuk pekerjaan tersebut di bandingkan hal-hal lain.
Ternyata akhir-akhir ini aku memang  kurang dalam hal ibadah, tapi walau sesibuk apapun aku masih menyempatkan waktuku untuk melaksanakan  shalat lima waktu. Bagiku yang penting shalat wajib masih aku laksanakan, kadang-kadang aku juga meng-qadha shalatku.  Tentunya itu karena  pekerjaanku, sahabat mau tahu pekerjaanku apa.
Pekerjaanku adalah seorang teknisi komputer dan laptop. Yach, kalo sudah berhubungan dengan kedua kata tersebut aku sangat bersemangat.  Aku juga kadang-kadang menjadi customer service bagi pelanggan atau konsumen.  Menjelaskan, memberi contoh,  instruksi-instruksi kepada  user atau pengguna komputer tentang bagaimana mengoperasikan  komputer secara baik dan benar. Menggunakan secara baik belum tentu benar, tapi menggunakan secara benar pasti baik  ^__^
Yach seperti apa  kataku sebelumnya, ibadahku akhir-akhir ini mulai berkurang.  Aku dulu waktu masih jaman sekolah, ibadahku paling rajin, aku lebih mementingkan ibadahku di bandingkan yang lain-lain. Shalat malam, shalat dhuha, shalat qobliyah, shalat bakdiyah dan shalat-shalat sunah lainnya. Al-qur’an selalu aku baca sehari-hari, buku adalah temanku dalam waktu senggang, dan diskusi-diskusi adalah media  ku dalam menggali ilmu pengetahuan dari teman-temanku tidak lupa pula aku sering pergi ke pengajian bersama teman-temanku. Tapi, itu dulu sahabatku. Kehidupanku berputar seratus delapan puluh derajat  dari jaman aku sekolah dulu. Semoga Allah masih memberikan aku petunjuk, masih menitipkan iman di dadaku, agar aku tidak tersesat, agar aku tidak terlalu jauh melangkah meninggalkan keridhoaan Allah.
Aamiin…. Allaahumma aamiin…
Setelah aku tersadar,  aku kembali ke pekerjaanku. Aku kembali menekuni pekerjaanku yang tertunda, ku lirik jam dindingku masih jam setengah satu. Pikirku aku masih punya cukup tenaga sebelum kantuk menyerangku.  Aku masih terus bekerja dan bekerja.
Entah kapan, ibundaku sudah ada di depanku. Beliau datang  dan menyapaku, “Belum tidur nak” dengan lemah lembut  beliau menyapaku, aku pun menjawab dengan sopan seperti biasanya dengan agak sedikit merendahkan suaraku “ Belum bunda,  masih ada beberapa pekerjaan yang harus saya selesaikan.  Biar besok ada banyak waktu untuk mengerjakan hal-hal lainnya”. Sambil tersenyum aku menjawab pertanyaan beliau.
Beliau pun berkata kembali,  “Bukannya, bunda melarang kamu bekerja tapi kenapa tidak kamu sediakan waktu untuk beristirahat, bunda tahu kamu sudah bekerja setiap hari, bunda juga tahu betapa sibuknya kamu sekarang ini. Tapi tidakkah kamu bisa membagi waktumu antara pekerjaan, ibadah dan istirahat.  Bunda tahu kamu sudah besar, kamu sudah menjadi tulang punggung keluarga saat ini, tapi bukan berarti itu menjadi beban pikiranmu sendiri.
Ingat nak, kita ini manusia bukan robot,   robot itu tidak pernah merasa lelah,  dia akan berhenti dengan sendirinya jika di   perintah atau sumber cadangan tenaganya mulai habis. Beda dengan kita,  manusia di ciptakan mempunyai rasa, kalau kita lelah kita perlu istirahat, kalau kita bahagia kita akan tersenyum, kalau kita bersedih kita akan menangis. Semua itu terjadi secara refleks.  Janganlah kau menyiksa dirimu,  bunda tahu, kamu pun juga pasti tahu bekerja itu adalah ibadah, tapi kalau kita bekerja terus menerus tanpa beristirahat itu bukan ibadah namanya tapi mendzalimi dirimu.  Mendzalimi diri sendiri sama artinya kita mendzalimi Allah.  Karena kita tidak menghargai diri  kita sendiri.
Kembali aku teringat akan note yang dulu pernah aku posting. Allah telah memberikan kita angka 86400 secara gratis, angka itu adalah angka mutlak. Angka itu tidak bisa di tambah, dia akan selalu berjalan terhitung mundur. Angka itu ialah waktu yang kita pergunakan setiap hari, yaitu satu hari sama dengan ( 60 detik x 60 menit x 24 jam ). Aku baru sadar, ternyata selama ini aku telah menganiaya diriku sendiri. Mungkin Allah sedang menegurku sekarang agar aku bisa memanajemen waktuku agar bisa bermanfaat baik untuk diriku sendiri maupun untuk orang-orang di sekitarku. Astaghfirullah hal adzhiem…., hanya kalimat istighfar yang bisa keluar dari mulutku. Ya Allah, ampunilah hamba-Mu ini yang telah lalai. Terimalah taubat hamba, sungguh hamba akan sangat merugi jika Engkau  membiarkan hamba seperti ini saja tanpa ada perubahan.
Tapi, hamba yakin Engkau masih sayang kepadaku, sehingga telah Engkau utus seorang malaikat untuk menyadarkan diriku yang sedang terlena oleh dunia dan lupa akan akhirat.
Malaikat itu ialah Bundaku sendiri, semoga Allah selalu memberikan taufik dan hidayah-Nya kepada Beliau dan para keluarga beliau. Aamiin… Allaahumma aamiin…

Sumber : LaskarRama
Lihat artikel lebih banyak di fb rama ya.

Senin, 21 Oktober 2013

Teka Teki Imam Al - Ghazali

Suatu Hari, Imam Al-Ghazali berkumpul dengan murid-muridnya lalu beliau bertanya
Tentang sebuah pertanyaan (Teka Teki ) :

Imam Ghazali = " Apakah yang paling dekat dengan diri Kita di dunia ini ?
Murid 1 = " Orang tua "
Murid 2 = " Guru "
Murid 3 = " Teman "
Murid 4 = " Kaum kerabat "
Imam Ghazali = " Semua jawaban itu benar. Tetapi yang paling dekat dengan Kita ialah MATI. Sebab itu janji Allah bahwa setiap yang bernyawa pasti akan mati ( Surah Ali-Imran :185).

Imam Ghazali = " Apa yang paling jauh dari Kita di dunia ini ?"
Murid 1 = " Negeri Cina "
Murid 2 = " Bulan "
Murid 3 = " Matahari "
Murid 4 = " Bintang-bintang "
Iman Ghazali = " Semua jawaban itu benar. Tetapi yang paling benar adalah MASA LALU. Bagaimanapun Kita, apapun keadaan Kita, tetap Kita tidak akan dapat kembali ke masa yang lalu. Oleh sebab itu Kita harus menjaga Hari ini, Hari esok Dan Hari-Hari yang akan datang dengan perbuatan yang sesuai dengan ajaran Agama".

Iman Ghazali = " Apa yang paling besar didunia ini ?"
Murid 1 = " Gunung "
Murid 2 = " Matahari "
Murid 3 = " Bumi "
Imam Ghazali = " Semua jawaban itu benar, tapi yang besar sekali adalah HAWA NAFSU (Surah Al A'raf: 179). Maka Kita harus hati-hati dengan nafsu Kita, jangan sampai nafsu Kita membawa ke neraka."

IMAM GHAZALI" Apa yang paling berat didunia? "
Murid 1 = " Baja "
Murid 2 = " Besi "
Murid 3 = " Gajah "
Imam Ghazali = " Semua itu benar, tapi yang paling berat adalah MEMEGANG AMANAH (Surah Al-Azab : 72 ). Tumbuh-tumbuhan, binatang, gunung, Dan malaikat semua tidak mampu ketika Allah SWT meminta mereka menjadi khalifah pemimpin) di dunia ini. Tetapi manusia dengan sombongnya berebut-rebut menyanggupi permintaan Allah SWT sehingga banyak manusia masuk ke neraka kerana gagal memegang amanah."

Imam Ghazali = " Apa yang paling ringan di dunia ini ?"
Murid 1 = " Kapas"
Murid 2 = " Angin "
Murid 3 = " Debu "
Murid 4 = " Daun-daun"
Imam Ghazali = " Semua jawaban kamu itu benar, tapi yang paling ringan sekali didunia ini adalah MENINGGALKAN SHOLAT. Gara-gara pekerjaan Kita atau urusan dunia, Kita tinggalkan sholat "

Imam Ghazali = " Apa yang paling tajam sekali di dunia ini? "
Murid- Murid dengan serentak menjawab = " Pedang "
Imam Ghazali = " Itu benar, tapi yang paling tajam sekali didunia ini adalah LIDAH MANUSIA. Karana melalui lidah, manusia dengan mudahnya menyakiti hati Dan melukai perasaan saudaranya sendiri "

"sampaikanlah walau satu ayat"..

Rama_Pangeran_Kahyangan
Free money making opportunity. Join Cashfiesta.com and earn cash.